Kesehatan & Wanita

Bicara Terkait Hidup Pasien Usai Transplantasi Ginjal

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komeringonline.com – Sebuah tahap seperti transplantasi ginjal telah banyak digunakan sebagai terapi pada penderita penyakit gagal ginjal. Ketimbang melakukan dialisis atau cuci darah, para dokter memang mulai menganjurkan pasiennya untuk melakukan transplantasi ginjal.

Namun, menemukan pendonor tentu bukan perkara mudah. Banyak yang harus menunggu bertahun-tahun untuk menemukan pendonor yang tepat. Sekalipun dalam transplantasi ginjal, donasi organ sangat mungkin dilakukan oleh seseorang yang masih hidup.

Penyanyi Selena Gomez, yang baru saja menjalani operasi transplantasi ginjal pada musim panas lalu beruntung karena salah seorang temannya, Francia Raisa, mau mendonorkan ‘salah satu’ ginjalnya kepada Selena.

Hidup dengan satu ginjal masih jadi momok bagi sebagian orang untuk mendonorkan ginjalnya. Dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi Maruhum Bonar H. Marbun memastikan bahwa seseorang masih bisa hidup normal hanya dengan satu ginjal.

“Kami akan selalu katakan bahwa orang dengan satu ginjal bisa hidup normal seperti orang biasa,” kata Bonar, saat dihubungi melalui sambungan telepon, pekan lalu.

“Asal tidak merokok, tidak obesitas, tidak darah tinggi, tidak sakit kencing manis, maka tidak akan ada masalah,” ucapnya.

Disinilah fungsi tim medis untuk memastikan bahwa donor ginjal potensial benar-benar dalam keadaan sehat setelah menjalani evaluasi kesehatan menyeluruh.

Sehingga pasca operasi transplantasi dilakukan, selama pendonor bersedia mematuhi perawatan yang direkomendasikan oleh tim medis, seperti rutin melakukan kontrol dan mengonsumsi imonusupresan, yaitu obat yang diberikan untuk menekan respon alami sistem kekebalan tubuh seperti pencegah penolakan transplantasi, efek samping yang tidak diinginkan tidak akan muncul.

“Intinya rajin-rajin monitoring saja. Rajin konsumsi obatnya. Pasca operasi pasti balik lagi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Bonar.

Lalu, bagaimana dengan harapan hidup si penerima donor?

Jika berhasil, penderita gagal ginjal sangat mungkin untuk kembali ke gaya hidup normalnya. Transplantasi ginjal juga memberikan peningkatan kekuatan tubuh dan stamina penderita. “Harapan hidupnya bisa 80 hingga 90 persen,” ujar Bonar.

Masalahnya, para ahli bedah menyebut bahwa ginjal hasil transplantasi diperkirakan hanya bisa bertahan selama maksimal 10 tahun, tanpa perawatan dialisis.

Di satu sisi, mengutip Trib Live, melalui tranplantasi ginjal para penderita gagal ginjal pada usia 20 hingga 39 tahun telah berhasil memperpanjang harapan hidupnya hingga 17 tahun lebih lama ketimbang mereka yang rutin menjalani dialisis.

Pada kasus Gomez, Bonar mengatakan bahwa penerima donor harus lebih berhati-hati.

“Karena, meski ginjalnya sudah diterapi, dasarnya penyakitnya adalah penyakit lupus. Sementara penyakit lupus adalah penyakit sistemik yang tidak bisa hilang begitu saja. Maka setelahnya, tetap harus dikontrol dengan obat,” kata dia.

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button