Kriminal

Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Imam Budi Hartono: Itu Untuk Mencairkan Suasana

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline, ­­­­Jakarta– Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat bicara soal dugaan pelecehan terhadap pesaingnya, calon Wawalkot Depok dari PDIP Afifah Alia. Imam Budi Hartono, yang diusung PKS, menegaskan tak pernah bermaksud melecehkan Afifah Alia.

“Itu untuk mencairkan suasana agar menghilangkan kekakuan komunikasi sesama paslon, dan yang saya maksud Afifa itu panggilan cucu saya, bukan beliau,” kata Imam Budi Hartono kepada wartawan.

Afifah Alia, dalam keterangan tertulis resminya, menceritakan peristiwa itu terjadi di RS Hasan Sadikin, Bandung, pada 8 September 2020, hari pertama pemeriksaan kesehatan dan pembagian kamar untuk peserta. Afifah menyebut Imam Budi menyampaikan kalimat ‘sekamar sama saya saja, Bu Afifah’ dan dia merasa dilecehkan.

Afifah menyebut peristiwa itu tak hanya disaksikan dia dan Imam Budi. Ada pasangan Imam, M Idris, kata Afifah, yang malah terpingkal-pingkal saat Imam Budi melontarkan ‘sekamar sama saya saja’.

“Kamar kandidat pilkada Depok bersebelahan, saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran ‘sekamar sama saya saja, Bu Afifah’,” kata Afifah.

Disamping itu, Komnas Perempuan memiliki pandangan serupa dengan Afifah.

“Apa yang dialami oleh Bu Afifah ini adalah pelecehan seksual ya dan perlakuan seksis terhadap perempuan,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Iswarini, Jumat (11/9/2020).

Theresia menjelaskan alasan mengapa yang dialami Afifah sebagai pelecehan seksual. Dia beralasan pernyataan Imam yang diusung PKS merendahkan Afifah yang merupakan calon perempuan.

“Pernyataan ‘sekamar dengan saya’ dan perilaku menertawakan itu adalah pernyataan dan aksi yang tidak pantas disampaikan kepada seorang calon perempuan karena merendahkan; melihat perempuan sebagai sekedar obyek candaan dan seksual semata,” ujar Theresia.

Menurut Theresia ada dugaan ucapan Imam terkait kontestasi politik yang sedang berlangsung di Depok. Dia meminta para calon tak menggunakan cara-cara yang merendahkan lawan politik.

“Hal ini diduga terkait dengan kontestasi politik yang sedang berlangsung dan karenanya kami minta untuk para politisi menahan diri untuk tidak menggunakan cara-cara yang seksis dalam pertarungan politiknya,” ucapnya.

“Komnas Perempuan mengingatkan para politisi untuk tidak menggunakan cara-cara merendahkan masing-masing ‘lawan politik’ baik seksualitasnya, tubuh, identitas perempuannya; politisi harus menjaga proses pilkada memberikan rasa nyaman kepada semua orang terutama untuk politisi perempuan karena setiap parpol sebenarnya berkepentingan agar kuota 30% perempuan terpenuhi,” imbuhnya

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button