Peristiwa

DPR Sebut Dakwah UAS Dikawal Marinir Sebagai Tindakan Pencegahan Penyerangan

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline, ­­­­Jakarta– Belakangan ini tokoh agama di beberapa daerah sempat mengalami penyerangan dari orang tak dikenal. Diantaranya seperti pendakwah Syekh Ali Jaber yang mengalami penusukan saat berceramah di Bandar Lampung. Lalu pendeta Yeremia Zanambani yang tewas tertembak di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Nasdem, Muhammad Farhan menilai wajar bila pasukan Korps Marinir TNI AL mengawal dan menjaga ustaz tersohor Indonesia, Abdul Somad atau yang dikenal Ustad Abdul Somad (UAS) saat berdakwah di beberapa hari belakangan ini.

Farhan menduga pengamanan oleh Marinir semata-mata untuk menjaga keselamatan UAS dalam berdakwah di masyarakat. Terlebih, belakangan ini kerap terjadi penyerangan terhadap para tokoh agama di beberapa daerah.

“Saya percaya beberapa prajurit Marinir yang ada di sana tujuannya untuk menjaga keselamatan UAS, agar tidak menimbulkan gejolak,” kata Farhan

Pengamanan Marinir terhadap UAS juga disebut Farhan juga sejalan dengan tugas mereka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Sukamta menyatakan tak ada larangan bagi prajurit TNI untuk terlibat dalam pengamanan para tokoh agama.

Sukamta menyatakan pengamanan tersebut merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari prajurit Marinir TNI AL.

“Kan untuk kebaikan yang sifatnya volunteer dan bukan bisnis,” kata Sukamta.

Safari ceramah UAS di Lampung dijaga ketat prajurit TNI. Penjagaan ketat itu diberitakan sejumlah media saat UAS mengisi kajian di Masjid Addua, Wayhalim, Bandar Lampung.

Di kompleks masjid tersebut, para prajurit Marinir TNI membuat pagar betis untuk mengawal UAS sampai ke mimbar depan masjid.

 

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button