Erick Thohir Hidupkan Kembali Tempat Bersejarah Lokananta, Kelompok Milenial: Kami Apresiasi
Komeringonline, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus berupaya menghidupkan kembali aset bersejarah yang dikelola oleh BUMN. Upaya optimalisasi aset BUMN yang mendulang sukses di antaranya adalah revitalisasi pusat perbelanjaan Sarinah, Pos Bloc, hingga Lokananta di Solo.
Menanggapi hal itu, Koordinator Bidang Kajian Strategis Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Iir Irham Mudzakkir menilai bahwa apa yang dilakukan Erick itu bertujuan untuk mendongkrak potensi ekonomi sekaligus ingin meningkatkan kemandirian bangsa dan memperkuat budaya nasional.
“Yang dilakukan Pak Erick itu adalah upaya untuk memaksimalkan aset lama yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Tentu kita semua harus dukung sebab hal tersebut akan semakin menjaga kebudayaan Indonesia,” jelas Iir saat memberikan keterangan pada Jumat (9/6/2023).
Iir juga menilai bahwa revitalisasi Sarinah secara efektif mampu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta memfasilitasi kegiatan perdagangan produk dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat, hingga produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), dan koperasi.
“Di tangan Pak Erick, revitalisasi Sarinah mampu menjembatani aneka produk unggulan UMKM Indonesia yang telah melewati proses kurasi untuk memastikan kualitas terbaik. Selain itu, sekitar lima bulan setelah dibuka kembali, wajah baru Sarinah berhasil mendatangkan enam juta pengunjung,” tambahnya.
Seperti Erick, Iir turut mencatat bahwa revitalisasi aset BUMN untuk fasilitas publik seperti Pos Bloc, Sarinah, dan yang terbaru adalah Lokananta di Solo dapat secara langsung mendorong pembangunan pop culture di Tanah Air.
“Pak Erick itu merasa prihatin saat Lokananta sempat terlantar, oleh sebab itu beliau mencoba menghidupkannya kembali dengan cara melakukan renovasi. Hasilnya tempat itu secara langsung mendorong pembangunan pop culture di negara ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Lokananta sendiri didirikan pada 1956 dan merupakan bagian dari strategi Presiden Soekarno untuk membangun ketahanan budaya nasional. Saat ini Lokananta tidak hanya berfungsi sebagai studio rekaman, tetapi juga dilengkapi dengan tempat konser musik berkapasitas 4.500 orang, museum musik, dan area UMKM serta industri kreatif.