Peristiwa

Harda Belly Bela Pimpinan KPK yang Dituding Bertemu Tahanan: Tidak Mungkin dan Hanya Permainan Isu Busuk

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komeringonline, Jakarta – Isu tak sedap menerpa wakil ketua KPK Johanis Tanak yang diduga bertemu dengan tahanan bernama Dadan Tri Yudianto di lantai 15 gedung Merah Putih berujung pada pelaporan ke dewan pengawas KPK. Namun kejadian itu ditampik oleh ketua KPK Firli Bahuri bahwa isu tersebut tidak benar adanya.

“Saya pastikan saya sudah cek dengan semua pimpinan, tidak pernah terjadi pertemuan antara pimpinan dan tersangka di lantai 15,” kata Firli di gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2023).

Sementara itu, koordinator aktivis Sumsel-Jakarta Harda Belly, meyakini bahwa isu tersebut merupakan hoax yang sengaja dimainkan untuk menjatuhkan integritas pimpinan KPK.

“Tidak mungkin pimpinan KPK itu berhubungan dengan tahanan, saya yakin dengan integritas yang dimiliki pimpinan KPK,” kata Harda dalam keterangannya, Rabu (20/9/2023).

Harda menjelaskan bahwa KPK sudah bekerja secara profesional dan sudah terbukti melaksanakan tugas dalam pemberantasan korupsi.

Menurut Harda wajar apabila pimpinan KPK sering diterpa isu tidak sedap dari para pembencinya.

“KPK saat ini menunjukkan banyak prestasi. Transparansi pengelolaan anggaran, program pencegahan dan pengusutan kasus korupsi. Semua itu karena KPK sudah jauh lebih baik,” ungkapnya.

“Mungkin karena prestasi itu sehingga banyak yang tidak suka dan dengan sengaja menyebarkan banyak isu miring terhadap pimpinan KPK,” imbuhnya.

Harda berharap pimpinan KPK tidak terpengaruh dengan isu yang sedang dimainkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Apalagi, kata Harda, KPK baru mentersangkakan mantan direktur utama PT Pertamina Karen Agustiawan yang diduga merugikan negara Rp 2,1 triliun.

“Pimpinan KPK jangan terpengaruh dengan laporan ke Dewas tersebut, terus bekerja berantas korupsi. Apalagi KPK sedang mengusut korupsi mantan Dirut Pertamina dengan kerugian negara yang sangat fantastis sampai triliunan,” ucapnya.

“Selama KPK masih bekerja di atas kepentingan rakyat sesuai prosedur dan Undang-undang maka rakyat akan terus mendukung,” tandasnya.

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button