Jokowi Akui Jika Tingkat Kemiskinan RI Turun
Komeringonline.com – Selaku Presiden Joko Widodo telah menyatakan fokusnya dalam memerangi kemiskinan, menekan ketimpangan dan mengurangi pengangguran. Dalam tiga tahun kepemimpinannya, tingkat kemiskinan di Indonesia sudah berkurang.
“Dari 28,59 juta orang pada Maret 2015 menjadi 27,77 juta orang pada Maret 2017. Begitu juga Indeks Rasio Gini Indonesia yang mengukur tingkat kesenjangan ekonomi, terus membaik,” ujar Jokowi dalam Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.
Indeks Rasio Gini, sebut Jokowi, turun dari 0,414 di September 2014 menjadi 0,393 di Maret 2017. Angka inflasi pun terkendali di tingkat 2,6 persen dari Januari hingga Juli 2017.
“Bahkan di Mei 2017, yaitu menjelang bulan puasa, tercatat inflasi kita hanya sebesar 0,39 persen,” papar dia.
Jokowi juga fokus menjaga pertumbuhan ekonomi agar berkualitas dan berkeadilan. Selama 2014-2016, pertumbuhan ekonomi RI tumbuh rerata lima persen pertahunnya.
“Oleh sebab itu, pembangunan yang kita jalankan bersama bukan hanya untuk yang tinggal di kota-kota tapi untuk seluruh anak bangsa, baik yang tinggal di pedesaan, daerah-daerah pinggiran, pulau-pulau terdepan, maupun kawasan perbatasan,” katanya.
Dalam mempercepat pemerataan pembangunan di daerah, pemerintah meningkatkan anggaran transfer ke daerah dan dana desa lewat program Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik. Tujuannya, agar mampu meningkatkan akses rakyat mendapatkan pelayanan infrastruktur dasar seperti jaringan air minum hingga ke rumah warga.
“Komitmen pemerataan ekonomi juga diwujudkan melalui peningkatan dana desa yang pada 2017 ini besarnya Rp60 triliun. Dengan dana desa ini, pemerintah mendorong percepatan pertumbuhan serta pemerataan ekonomi desa,” tegas Jokowi.