Berita TokohPeristiwaPolitik Dan Hukum

Kecewa Pelayanan RS Mohammad Hoesin Palembang, Ini Harapan Ketua Perindo Sumsel ke Gubernur dan DPRD.

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline,Palembang-Sorotan keras dan kekecewaan kerabat pasien terhadap tenaga medis dan SOP pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang bermula saat pasien bernama Sabella Liberti yang dibawa dalam kondisi lemas oleh keluarga ke RSMH karena penyakit kanker yang dideritanya dibuat harus menunggu selama 12 jam tanpa kejelasan, Senin pagi (9/12/2019)

Menurut Febuar Rahman Ayah Pasien, Putrinya yang sebelumnya merasa nyeri selama 2 hari ini senin Pagi sekitar pukul 10.30 WIB dibawa ke RSMH untuk segera mendapatkan pertolongan, namun setelah diperiksa di UGD petugas meminta pasien menunggu untuk mendapatkan kejelasan apakah akan dirawat inap atau diperbolehkan pulang untuk dirawat jalan.

Febuar Rahman

”RSMH Palembang kan Rumah sakit yang seharusnya sudah dikelola secara profesional namun hingga saat ini pelayanannya jauh dari kata profesional dan humanis , padahal jelas Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 19 Tahun 2016 Pasal 2. Salah satu poin penting dalam Permenkes tersebut adalah mempercepat waktu penanganan (respon time) korban/pasien gawat darurat dan menurunkan angka kematian serta kecacatan. Terlepas dari Permenkes tersebut, saya selaku orang tua pasien merasa sangat kecewa,” Ungkap Febuar yang juga Ketua Partai Perindo Sumatera Selatan tersebut.

Lanjut Febuar, dirinya merasa tidak habis pikir, menurutnya, di rumah sakit yang besar seperti RSMH, ternyata pelayanannya mengecewakan.

“Saya tidak mengerti SOP seperti apa yang diterapkan di sini (RSMH) menbiarkan pasien harus menunggu selama kurang lebih 12 jam untuk mendapatkan perawatan yang maksimal, dari pagi kita menunggu kepastian apa harus dirawat inap atau tidak dan baru jam 20.00 mendapatkan kepastian harus dirawat inap, setelah itu kita masih harus menunggu hingga pukul 23.00 untuk mendapatkan kamar dengan alasan yang macam-macam,” jelas Febuar.

Ditambahkan Febuar atas apa yang dialaminya ini dirinya meminta semua pihak yang bertanggung jawab termasuk Guburnur harus mau membuka mata dan perlu juga meninjau pelayanan di setiap rumah sakit khususnya rumah sakit rumah sakit milik pemerintah.

“Kita tidak bisa menyalahkan petugasnya. Karena kalau sistemnya benar dan dengan SOP tidak bertele-tele. Petugas akan bisa memberikan pelayanan pada pasien dengan baik pula dan untuk itu saya meminta semua pihak yang berkepentingan untuk dapat memperhatikan hal ini agar peristiwa yang saya alami tidak terulang dan dialami pasien lain,” tegasnya.

Febuar juga berpesan kepada anggota DPRD Sumsel agar lebih banyak memperhatikan persoalan rakyat yang perlu perhatian dari pada mengadakan perjalan study banding ke luar daerah.

Sementara itu, hingga berita ini dipublikasi belum ada keterangan resmi dari pihak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

(Red)

Facebook Comments
Back to top button