Mahasiswa KKN UTM Bangkalan Berhasil Merubah Serbuk Kayu Menjadi Pemantik Arang
Komeringonline, Bangkalan – Arang merupakan residu hitam yang berisi karbon yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan airnya. Bagi Masyarakat arang biasa digunakan untuk memasak ataupun yang lainnya. Namun yang menjadikan permasalahan bagi masyarakat adalah lamanya proses terbakarnya arang oleh api.
Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang tergabung pada program KKN berhasil mengubah serbuk kayu menjadi alat pemantik arang. Hal tersebut bertujuan agar serbuk kayu dapat digunakan kembali menjadi sebuah produk dan dapat diperjual-belikan. Selain itu, alat pemantik arang tersebut juga memudahkan masyarakat dalam hal pembakaran arang.
Inovasi pemantik arang dari serbuk kayu ini dilakukan dengan kegiatan pelatihan di Balai Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk, Sumenep. Inisiatif tersebut berawal dari awal observasi dimana terdapat pengusaha mebel di Desa Nyapar yang memperoleh hasil serbuk kayu yang tidak digunakan atau dibuang. Oleh karena itu Muhammad Yusril Akbar salah satu peserta KKN 36 Universitas Trunojoyo Madura mencetuskan ide mengenai pemanfaatan limbah kayu sebagai alat pemantik arang.
Adanya kegiatan pelatihan pengolahan kembali serbuk kayu menjadi produk yang berguna diharapkan dapat mendorong Masyarakat untuk mengetahui kegunaan dari limbah kayu tersebut. Selain itu juga dapat mengetahui cara pengolahan limbah kayu menjadi alat pemantik arang.
Pada pelatihan ini, peserta dapat mencoba dan mengetahui dari segi alat, bahan dan jumlah bahan yang digunakan pada proses pembuatan alat tersebut. Salah satu peserta pelatihan mengatakan “Ternyata mudah dan tidak membutuhkan banyak bahan. Dapat inovasi baru dari adik-adik KKN” ungkapnya.
Selain pelatihan alat pemantik arang, mahasiswa KKN 36 juga memberikan masukan pada Ibu-ibu PKK mengenai pemasaran alat tersebut. Pemasaran alat dapat melalui bentuk produk dan pengemasan. Adanya pelatihan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan limbah serbuk kayu.