Polisi terlihat Ramai di Merapi Barat Kab. Lahat ?? Ada apa ?
Polisi terlihat Ramai di Merapi Barat Kab. Lahat ?? Ada apa???
Komline,Merapi, (12/2/2020) Terlihat wara-wirinya anggota kepolisian di Kecamatan Merapi Barat Kab.Lahat Sumatera SelatanĀ dalam beberapa hari ini menjadi tanda tanya sebagian masyarakat, seolah -olah akan terjadi sesuatu yang besar dan menghebohkan.
Apa lagi terlihat dibeberapa titik lokasi, ada yang berjaga di Desa, telihat juga disimpang telatang dan kantor perusahaan pertambangan PT. BAU bahkan di stock file pun terlihat polisi berjaga-jaga.
Terkait rame-rame pihak kepolisian Saat ini berada di kawasan PT. BAU menjadi pertanyaan khususnya bagi warga Ulak Pandan. dikarenakan warga ulak pandan sedang ada sengketa dengan Pihak PT. BAU terkait perusakan hutan adat, pemakaman leluhur yang sampai saat ini belum selesai.
Ada apa ini terlihat ratusan aparat kepolisian, diperkirakan lebih dari 15 Kendaraan yang terparkir di Area PT. BAU dalam beberapa hari ini. Ujar A (40 Tahun) dan TR (55 Tahun) Masyarakat Desa Ulak Pandan mempertanyakan
Terpisah Evan Yusup salah satu warga Ulak Pandan menjelaskan bahwa dari selasa , (11/2/2020). ‘ sebelumnya sudah ada isu yang berkembang bahwa esok harinya Rabu, (12/2/2020) akan ada Demo Masyarakat Ulak Pandan, padahal kami warga ulak pandan tidak ada pergerakan untuk rencana demo, bahkan Rabu siang (12/2/2020) sudah banyak rekan kepolisian dan Media mempertanyakan bahwa benar tidaknya akan ada warga desa yang mau demo, sedangkan kami saat mau demo ataupun ada kegiatan keramaian akan selalu berkoordinasi terlebih dahulu jadi ini kami rasa sedikit janggal tidak ada pergerakan atau pun rencana demo tau-tau aparat kepolisian sudah ramai dengan dalih bahwa ada demo warga, Ada apa ini?? Ujar penggiat kampung ini berkomentar
Menyikapi adanya kepolisian di PT. BAU, Saat ini kami sudah dapat informasi bahwa Pihak PT. BAU sudah melakukan aktivitas pertambangan kembali bahkan sudah holing , menyikapi ini semua kami akan bertindak karena ini sudah dzolim, mereka pengusaha sangat tidak menghargai semua pihak, memaksakan diri tanpa berpikir dampaknya. Karena apa yang mereka lakukan bisa berpotensi memunculkan konflik, kami juga akan selusuri sebatas mana kenetralan aparat kepolisian karena mereka lah yang dulu meminta warga agar tidak melakukan aksi agar tidak terjadi konflik dan berjanji akan memastikan pihak BAU tidak melakukan aktivitas pertambangan sampai sengketa ini selesai , tetapi hari ini justru aparat kepolisian lah yang pertama kali
berada dilokasi pertambangan dengan alasan bahwa masyarakat akan demo padahal masyarakat ulak pandan tidak ada demo sama sekali jadi patut kami duga bahwa kepolisian sudah menghetahui bahwa PT. BAU akan melakukan aktivitas pertambangan apalagi personil yang diturunkan jumlahnya sampai ratusan orang, apalagi ada Brimob dan petugas yang bersenjata lengkap. ujar Evan Menambahkan .
Saat ini masyarakat sudah stanbay. kami dua hari ini memastikan dulu kebenaran informasi ini, rupanya benar PT. BAU sudah melakukan aktivitasnya maka kami tidak akan tinggal diam, karena Jelas BAU sudah merusak hutan adat, makam leluhur bahkan mengambil batu bara yang ada dihutan adat himbe kemulau jadi kami wajib menghentikan, dikalau ada aparat kepolisian disana dan tidak berusaha mencegah dan tetap membiarkan aktivitas pertambangan dan terkesan justru mengawal dan mengamankan operasional pertambangan maka akan kami laporkan ke Presiden, Kapolri. bahkan Kapolda dan Gubernur. kami ini memperjuangkan hak kami, kami berharap pihak kepolisian itu mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat bukan justru diduga membekingi perusahaan apalagi membawa senjata lengkap. Apa lagi kami selama ini selalu menghargai aparat kepolisian dan semoga dugaan kami ini salah.. Ujarnya menambahkan .
Jangcik salah satu warga Telatang yang melintas dan melihat keramaian kepolisian pun berkomentar ‘saya kira tadi ade warga yang akan demo rupanya rombongan anggota polisi, kami kira mereka mau nutup cafe dimuara lawai atau kah ade urusan lain’ujarnya menyampaikan
Ditempat terpisah Harda Belly selaku warga diperantauan berasal dari kabupaten Lahat berkomentar ‘sangat disayangkan dikalau ini benar terjadi, adanya ratusan aparat kepolisian yang berada dilokasi pertambangan PT. BAU patut dipertanyakan , akan memunculkan kesan keberpihakan ke perusahaan, karena adanya brimob yang bersenjata lengkap dan PT. BAU seharusnya tidak memaksakan diri untuk beraktifitas terlebih dahulu, harus diselesaikan terlebih dahulu permasalahan dengan masyarakat, jangan semena-mena, jangan juga terkesan memunculkan potensi konflik dan membenturkan masyarakat dengan pihak kepolisian, ujarnya menambahkan .
(Ev)