Peristiwa

Tak Takut Akan Trauma Pedagang Pecel Lele Ini Tetap Berjualan Meski Sudah Dipukuli

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline,Jakarta – Ya,jika nasi sudah menjadi bubur, perasaan trauma dan tidak tampaknya harus dibuang jauh-jauh oleh Achmad Junaidi karena baginya bekerja sebagai pedagang pecel lele dan roti bakar adalah kewajiban baginya apalagi untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi keluarganya, (20/3).

“Ya namanya hidup gimana, dibilang trauma tapi kewajiban harus, tetap pengin dagang lagilah. Ada anak buah saya, lagi pulang juga. Belum pernah selama 8 tahun lebih saya dagang, baru kali ini (dianiaya),” begitulah kata yang terlontar dari bibir Achmad Junaidi.

Ia adalah salah seorang pedagang yang dipukul oleh pembeli yang memesan makanannya kemarin (19/3). Namun menurut keterangan sang adik Salahuddin, ada dua orang pelaku mengatakan bahwa makanan yang pelaku pesan terlalu lama.

Begini kronologinya :

Ahmad Junaidi menceritakan awal mula kejadian. Saat itu sekitar pukul 02.00 WIB, beberapa orang pria menghampiri dagangannya dan memesan 4 porsi pecel lele.

“Jam 02.00 WIB ada yang beli pecel lele 4, jam segitu memang lelenya hidup, takut enggak ada yang beli kan, jadi kita nyiangin dulu. ‘Nanti Pak disiangin dulu’ kata yang kerja sama saya,” cerita Achmad.

Pembeli tersebut juga memesan 2 porsi tempe yang dimasakkan langsung oleh Achmad. Dan saat itu juga kata Achmad para pembelinya sudah marah.

“Itu sudah marah-marah, ‘kok lama ya?’ Saya maju ke tengah gitu ke tempat roti bakar kan, tiba-tiba dipukul dari belakang, pakai tangan, kedua kali pakai kayu,” jelasnya.

Akibat dipukul tiba-tiba, Achmad pun tersungkur. Bahkan setelah jatuh, pembeli tersebut menginjak muka Achmad.

“Pada saat bangun itu, saya dipukul lagi, saya (lalu) enggak sadar,” ungkapnya.

Namun ia juga masih mengingat betul orang-orang yang menganiayanya. “Orangnya hitam, terus nada ngomongnya, kayak bukan suku sini gitulah, dua-duanya,” jelas Achmad.

Sementara sang adik, Salahudin (36), adik kandung korban yang pada saat kejadian berada di lokasi mengatakan, kedua pelaku awalnya datang berboncengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion.

“Saya waktu itu posisi masih di dalam rumah, cuma pas kejadian saya keluar buat melerai,” kata Salahudin.

Ketika kedua pelaku memesan makanan, seperti biasa korban dan karyawannya langsung melayani. “Kalau kata karyawan abang saya si Johan, pelaku ini pesan empat Pecel Lele sama tahu tempe, pas itu langsung dilayanin karena kebetulan kan emang enggak pembeli lain,” ungkapnya.

Sedangkan karyawannya yang lain pun menyiapkan empat ekor lele untuk segera digoreng. “Karena biar cepet biasa bagi tugas, abang saya goreng tahu tempe, karyawannya siapin ikan, karena ikannya kan masih hidup biar seger, kaya tukang pecel kebanyakanlah,” jelasnya lagi.

“Dia bilang ke abang saya, ‘lama’, lalu abang saya bilang, “Sabar pak,” ungkapnya sambil memeragakan percakapan antara korban dan pelaku.

Dan saat itulah korban dipukul oleh pemesan makanan tersebut. Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan hingga saat ini masih mencari keberadaan para pelaku tersebut. “Sampai saat ini masih kita cari, kita juga sudah periksa saksi, dan olah TKP,” tandasnya.

All source

(SN)

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button