Peristiwa

Anggota Komisi I DPR Apresiasi Langkah Prabowo Sulap Fasilitas Kemenhan Jadi RS Covid

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline, Jakarta- Diketahui, fasilitas Kemenhan yang dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19 oleh Prabowo diantaranya Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Kemhan) dan Pusdiklat Bahasa di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Gedung tersebut memiliki daya tampung 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur.

Kemudian, Kemhan juga tengah menyiapkan Badiklat Kemhan Salemba Jakarta Pusat, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Bogor dan mes stand by force di IPSC Sentul Bogor sebagai RS darurat Covid sehingga jumlah tempat tidur yang disiapkan Kemhan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 mencapai 1.650 tempat tidur untuk wilayah Jabodetabek.

Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menyambut baik langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengalihfungsikan sejumlah fasilitas kementerian yang dipimpinnya menjadi rumah sakit darurat Covid-19.

“Utilitas fasilitas dan tenaga kesehatan TNI akan memberikan kontribusi besar untuk penanganan pandemi Covid-19,” ujar Farhan, Minggu (18/7/2021).

Farhan mengatakan, kontribusi Kemenhan termasuk kementerian dan lembaga lain diperlukan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum terkendali. Namun menurutnya, hal yang sama hendaknya juga harus datang dari masyarakat yakni patuh pada aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan penuh kesadaran.

“Kita prihatin sebab jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat padahal PPKM Darurat sudah diterapkan di Jawa dan Bali sejak 3 Juli,” ungkapnya.

Politisi Partai NasDem ini mengingatkan PPKM Darurat belum berakhir. Ia menyarankan pemerintah segera mengevaluasi dan menganalisa dengan data akurat. Sebab, klaster keluarga kini menjadi penyumbang terbesar kasus positif Covid-19 di Indonesia.

“Perlu diawasi dengan ketat pelaksanaan PPKM Darurat, sumber melonjaknya kasus positif ada di mana? Saatnya pemerintah pusat membedah secara objektif wilayah per wilayah yang kasus Covid-19 masih terus meningkat,” paparnya.

Selain itu Farhan menambahkan, bentuk tim khusus untuk wilayah Jabodetabek untuk menangani penyebaran Covid-19 jika diperlukan. Apabila klaster keluarga menjadi persoalan tersendiri peningkatan Covid-19, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten wajib menyediakan tempat isolasi mandiri dengan memanfaatkan bangunan yang tidak terpakai.

“Pemerintah perlu lebih gencar menjelaskan duduk soal semakin tingginya penambahan tersebut agar tidak menimbulkan kepanikan masyarakat,” jelasnya.

Di sisi lain, Farhan juga meminta semua pihak menahan diri untuk tidak memberikan komentar yang cenderung malah membuat masyarakat bingung. Dalam situasi krisis ini, kata Farhan, semua pihak hendaknya memberikan komentar yang menenangkan dan optimistis agar imunitas masyarakat bisa terjaga bahkan naik.

“Komentar-komentar miring akan melemahkan imunitas masyarakat. Kita berharap situasi krisis ini tidak diboncengi agenda politik oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan-tujuan tertentu pula,” pungkasnya.

 

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button