
Bagaimanakah Sebenarnya Hiperseks Pada Wanita?
Komline,-
Seringkali kita beranggapan jika seseorang yang selalu memikirkan seks lalu sering bersemangat bila bicara yang ada kaitannya dengan seks, maka kita sebut dia sebagai seorang yang Hiperseks.
Meskipun tolak ukur normal dan abnormal juga sangat individual, artinya berbeda pada tiap orang, dan penderitanya bisa pria, bisa juga wanita.
Ini penjelasan lengkap, seperti yang dikutip Grid.ID dari Nova.id .
Hiperseks pada wanita
Disebut nymphomania, disebabkan sepenuhnya oleh faktor psikis.
Salah satunya berakar pada penyimpangan sewaktu usia balita hingga remaja, misalkan sewaktu kecil pernah menyaksikan bagaimana ibunya kerap diperlakukan kasar oleh ayahnya.
Dari pengalaman buruk inilah, dimasa dewasa ia merasa butuh pasangan hidup yang berbeda yang lebih baik dari ayahnya atau yang lebih lemah lembut di bandingkan ayahnya.
Namun dalam pencarian cinta tersebut, ia tak bisa menemukan nilai-nilai kebaikan pada satu orang, hingga bergaullah ia dengan banyak orang untuk mencari dan terus mencari orang yang dirasa pas dengan harapannya.
Padahal, pria sempurna yang diidamkannya takkan pernah kunjung datang karena sampai kapanpun tidak akan ada manusia yang sempurna, tentunya tetap saja akan ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Bukankah untuk menemukan orang yang sama persis dengan harapan atau malah bertolak belakang sungguh tak mudah?
Selalu akan ada saja 1-2 pria yang memenuhi kriteria fisik, tapi kepribadian dan cintanya meragukan, atau secara aspek kepribadian cocok, tapi aspek lain tak cocok.
Ketidak cocokan ini dari kenyataan inilah yang melahirkan sederet ketidakpuasan yang mendorongnya mencari dan terus mencari, hingga akhirnya membentuk semacam kebiasaan pada tubuh.
Celakanya, kalau ia sudah terpengaruh atau minimal mengenal hubungan seks, kebiasaannya untuk berganti-ganti pasangan makin membuatnya nyandu atau ketagihan seks.
Sama halnya dengan kebiasaan merokok yang bisa menyebabkan ketagihan dan sulit untuk berhenti.
Bukan semata-mata karena nikotin, melainkan pola kebiasaan itu sendiri.
Hingga bisa disimpulkan, keinginan seks yang berlebihan sebetulnya merupakan pemuasan kejiwaan belaka bukan suatu hal yang tidak bisa di atur pola nya.
Dengan komunikasi yang baik bersama pasangan, bisa membantu mengatasi masalah dorongan seks berlebih yang ada pada anda, tentunya akan bisa memberikan pembatas agar tidak keluar dari jalur dan rambu-rambu seks yang semestinya.
Sumber : grid ID
Baca juga : suka pria berbulu?