Cerita Cinta Yang Kandas Hanya Karena Khilaf Semata
Cewek imut bernama Via mencurahkan isi hatinya yang sedang luluh lantah karena ditinggal kekasihnya. Sudah sebulan ini Via berusaha menghubungi dan berusaha menemui kekasihnya untuk menanyakan segala hal yang menjadi alasan Robby meninggalkannya.
Rasanya bagai dunia terbalik kini di rasakan Via. Bagaimana tidak, lantaran hanya Robby sajalah pria yang selama ini menjadi belahan hatinya. Bahkan kedekatan dan jalinan kasihnya bersama Robby telah berlangsung sejak mereka di bangku SD.
Pada masa itu tentunya yang namanya cinta mereka mulai dari sebutan cinta monyet. Namun karena mereka satu kelas dan satu kampung bahkan kedua orang tuanya memang berteman baik, maka keakraban mereka layaknya saudara sendiri. Hingga mereka satu SMP dan lulus SMA pun tetap bersama-sama walaupun beda kelas. Saling mendukung dan membantu dalam suka dan duka. Walaupun terkadang ada rintangan dan kerikil-kerikil kecil tetap mereka berusaha selesaikan bersama-sama. Apalagi kedua orang tua mereka sudah layaknya keluarga besar bagi mereka berdua. Kini semua itu terasa hampa.
Resah hati Via karena hampir sebulan ini no hp Robby tidak dapat dihubungi. Sebelumnya, menurut orang tua Robby minta ijin untuk menemui temannya di pulau jawa dengan tujuan merantau mencari pekerjaan. Dan memang menurut orang tua, Robby masih sering menelpon ke rumah namun selalu memakai no hp yang berganti-ganti. Ada satu no hp temannya yang selalu aktif dan bisa dihubungi, itupun tidak akan mau diterimanya kalau yang menelpon bukan orang tuanya.
Mendapat penjelasan seperti ini, Via meminta agar mamanya Robby menghubungi terlebih dahulu agar nantinya bisa Via ikut berbicara. Usaha ini ternyata berhasil, sebelum mamanya mengakhiri pembicaraan, hp diserahkan ke Via yang sudah tidak sabar lagi menyapa kembali kekasih hatinya.
” Ayank,, (panggilan kesayangan untuk Robby)”, Kata-kata pertama yang keluar dari bibir Via yang bergetar. Robby yang mendengar suara Via jadi kaget. ” Via.. (terdengar lirih bercampur kaget nada suaranya. Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan ” untuk apa kamu telpon aku lagi” ucap Robby. ” Bukannya kamu sudah dapat pengganti diriku yang lebih baik dan kaya?”, Robby bertanya dengan nada sinis namun lirih. Via jadi mulai sadar dengan maksud pertanyaan Robby, ternyata inilah yang menjadi alasan Robby tiba-tiba pergi meninggalkannya.
Terdengar lagi Robby melanjutkan kata-katanya, ” aku rela pergi menjauhimu Via jika memang Erwin bisa membahagiakanmu lebih dari aku”. Via pun menangis mendengar ucapan Robby ini, lalu via berucap lirih ” maafkan aku ayank, semua itu kekhilapan aku yang telah mau termakan rayuan Erwin, kini aku sadar cuma ayank bisa bikin Via bahagia bukan dia”. Diam hening, Robby tidak menjawab ataupun marah. Hanya membisu.
” Ayank,, ku mohon maafkan aku, kembalilah .. tidak akan ku ulangi lagi semua itu, aku janji.. Please “. Tetap tidak ada jawaban dari Robby hanya terdengar desah nafasnya yang tak berarah.
Tiba-tiba telpon terputus, setelah di cek pulsa di kartu hp mamanya Robby telah habis. ( juwi )