Uncategorized

Maraknya Kasus Terorisme, Habiburokhman Minta Pemerintah Lakukan Deradikalisasi

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline, Jakarta- Mantan anggota jaringan terorisme Jamaah Islamiyah, Nasir Abad menyebut kelompok pembenci pemerintah mudah direkrut menjadi teroris.

“Kalau saya akan merekrut orang untuk jadi teroris, saya akan memilih mereka yang sudah punya rasa kebencian kepada pemerintah ketimbang yang masih nol. Ibaratnya tinggal menambah pupuk sedikit jadilah,” kata Nasir

Menanggapi hal tersebut, Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, tidak setuju dengan pendapat itu.

“Ya itu debatable dan kasuistik, jangan digeneralisir,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (4/4).

Habiburokhman menyebut sejak orde baru (orba) banyak kelompok kritis terhadap pemerintah.

“Sejak zaman orba, zaman reformasi hingga saat ini banyak orang yang sangat kritis terhadap pemerintah tapi memilih jalan perjuangan yang legal konstitusional,” katanya.

“Selama ini ada demarkasi yang jelas antara aktivis pro demokrasi yang kritis dengan mereka yang memilih melakukan teror. Para pengkritik pemerintah biasanya mengklaim pencinta demokrasi, sementara terorisme jauh dari nilai-nilai demokrasi, bahkan kerap mengorbankan orang tidak berdosa,” lanjutnya.

Anggota Komisi III DPR RI fraksi Gerindra ini meminta pemerintah untuk memaksimalkan program deradikalisasi.

“Ya kita maksimalkan deradikalisasi dan program-program edukasi kita, begitu juga deteksi intelijen,” pungkasnya.

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button