Peristiwa

Obat Terapi Corona Sulit Didapat, Sufmi Dasco Minta Polisi Turun Tangan

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline, Jakarta- Seperti diketahui, Presiden Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/7). Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan obat terapi COVID-19.

Namun apoteker tersebut menjawab stok Oseltamivir kosong. Jokowi menanyakan kembali di mana ia harus mencari obat tersebut. Apoteker mengatakan pihaknya sudah lama tidak menerima pasokan Oseltamivir. Terakhir, stok Oseltamivir yang sempat tersisa adalah merek Fluvir. “Tapi sekarang juga sudah kosong,” kata apoteker wanita tersebut.

Jokowi kemudian menanyakan lagi ketersediaan obat jenis Favipiravir. Apoteker menjawab tidak punya stoknya. Begitu juga dengan vitamin D3. Apotek hanya memiliki vitamin D3 1000, sedangkan D3 5000 sudah habis. Kepada Jokowi, apoteker menyampaikan bahwa mereka sudah memesan lagi produk vitamin tersebut, namun tidak dapat.

Hingga akhirnya Presiden Jokowi menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberi tahu bahwa obat-obatan yang ia cari untuk terapi COVID-19 kosong di pasaran.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta polisi turun tangan.

“Saya heran kenapa obat-obatan terapi COVID-19 itu saat ini seolah-olah hilang di pasaran. Padahal para direktur utama BUMN farmasi dalam rapat bersama Komisi VI memastikan mereka telah memproduksi lebih dari jumlah kapasitas produksinya dalam memenuhi pasokan di pasaran selama pandemi ini,” ujar Dasco kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021).

Karena itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini meminta kepada aparatur pemerintah serta pihak kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan untuk terapi COVID-19 tersebut. Hal ini bertujuan agar tidak ada penimbunan obat-obatan untuk terapi COVID-19 oleh sebagian pihak.

“Saya meminta pemerintah serta aparat kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan ini. Jangan sampai adanya dugaan penimbunan obat terapi COVID-19 karena kepanikan masyarakat terhadap pandemi saat ini,” jelas Dasco.

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button