Berita TokohGaya HidupInspirasiUncategorized

Susno Duadji : Relawan GroJok Bukan Tempat Orang Berduit, Tapi Demi Bangsa

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komline, Jakarta– Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji mengapresiasi setinggi-tingginya atas hadirnya Gerakan Rakyat Optimis Berbagsa atau yang dikenal dengan Relawan Grojok, (25/1).

Hal tersebut ia sampaikan pada saat berada di Acara yang tengah berlangsung di hotel The Media Gunung Sahari yang dihadiri sekitar 200 tamu undangan pada Pukul 20’00 wib.

Susno Duadji yang merupakan Dewan Penasehat dari relawan GROJOK mengatakan, meskipun acara Grojok ini termasuk salah satu acara membuang biaya. Namun Relawan Grojok rela bekerja sama mengumpulkan uang untuk mengadakan acara ini , membentuk dan membangun kemajuan bangsa adalah yang terbaik.

”Acara ini, berbeda dengan acara lainnya. Kalau acara lain paling banyak motivasinya. Tetapi disini bukanlah tempat orang berduit, tempat orang mencari jabatan, bukan menjadi komisaris, tetapi membuang-buang biaya karena ini benar relawan yang tanpa mengharapkan jabatan namun rela keluarkan uang demi pak Jokowi ,” kata dia.

Akan Tetapi, lanjutnya “Yang aku salut terhadap GroJok adalah bukan demi uang, namun demi untuk bangsa dan negara, “tegasnya.

Susno Duadji juga menilai soal pembangunan di Indonesia yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tak hanya di Papua Saja, namun infrastruktur itu telah dibangun di seluruh wilayah di Indonesia.

Dirinya juga menceritakan awal kisah kedekatannya dengan sosok sederhana Jokowi sebelum menjabat sebagai presiden. “Pernah saya ketemu dengan beliau. Beliau kelas 2 SMA di Solo. Bertemu beliau juga menjadi walikota, dan menjadi gubernur. Dan saat itu saya sudah pensiun. Bertemu beberapa kali akhirnya jadi presiden,” kata dia.

Dia menegaskan sikap sederhana yang ditunjukkan presiden Jokowi bukanlah sebagai pencitraan yang dilakukan. “Tapi memang begitulah (sederhana),” ucapnya.

Susno juga menceritakan sosok Jokowi dan Istrinya (Iriana) memang tampil apa adanya bukan dari hasil pencitraan. “ada enggak demi kepentingan pribadi, dia (istri presiden) naik pesawat kelas ekonomi, ada enggak sepanjang sejarah presiden cukur ditempat cukur rakyat biasa, adakah sosok presiden yang makan diwarung pinggir jalan,” tanyannya kepada audiens yang hadir.

Itu semua kata dia bukanlah sebuah pencitraan. Pencitraan kata dia, dibentuk untuk menciptakan suatu tujuan tertentu. Akan tetapi memang begitulah adanya.

Ia juga mencontohkan lagi, sosok seperti sosok anak presiden Jokowi memang berbeda dari anak-anak presiden sebelumnya.

“Adakah yang lebih suka menjual pisang goreng dari pada menjadi pemborong. Anak presiden lebih menyukai menjadi penjual martabak, daripada harus menjadi bos perusahaan besar,”katanya.

(SUSNITA)

Facebook Comments
Back to top button