Aliansi Mahasiswa Jawa Timur (Almajat) kembali datangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta serius mengusut dugaan korupsi dana hibah yang dilakukan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Kusnadi.
Mereka melakukan aksi yang kedua kalinya depan Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (24/1/2023).
Dalam orasinya, koordinator aksi Mohammad Robi menyampaikan dukungan terhadap KPK untuk mengusut tuntas dana hibah jawa timur.
Menurutnya, Kusnadi mendapat dana hibah ratusan miliar untuk program Pokmas dan diduga diselewengkan.
“KPK harus serius mengusut korupsi dana hibah, rakyat jawa timur mendukung penuh,” kata Robi depan KPK.
“Kusnadi sebagai Ketua DPRD mendapat paling banyak dana hibah untuk kepentingan Pokmas dan KPK harus selidiki karena diduga ada pemotongan di setiap Pokmas,” lanjutnya.
Sebelumnya, KPK sudah menggeledah rumah Kusnadi dan ditemukan dukumen dana Hibah.
Robi meminta KPK segera periksa Kusnadi apalagi rumahnya sudah digeledah.
“Masyarakat jangan hanya disuguhkan dengan pemberitaan penggeledahan rumah Kusnadi, KPK harus segera memanggil dan memeriksanya,” ungkap Robi.
Karena menurut Robi, modus penyelewengan dana hibah yang dilakukan oleh Kusnadi diduga sama dengan tersangka Sahat Tua Simanjuntak.
“Kalau KPK serius maka gampang dalam mengusut kasus ini karena diduga modusnya sama dengan tersangka Wakil Ketua DPRD Sahat yang kena OTT,” beber dia.
“Dana hibah tidak boleh menjadi bancakan, wajib sepenuhnya diperuntukkan untuk kepentingan rakyat,” ucapnya.
Robi akan terus melakukan aksi depan KPK sampai Kusnadi ditangkap.
“Sebagai masyarakat jawa timur, kami siap melakukan aksi sampai kapanpun, intinya Kusnadi harus diperiksa dan ditangkap KPK,” tutup Robi.