Curhat OmKesehatan & Wanita

Curhat Dari Seorang Istri Yang Tidak Bahagia Dalam Hal Seks

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Seks termasuk salah satu topik pembicaraan yang seringkali jadi bahan obrolan dikala kita bersama-sama teman. Karena terkadang obrolan yang menyentil soal seks bisa mencairkan suasana yang beku sehingga bisa menjadi sedikit kocak dan penyegaran.
Memang jika di jadikan bahan guyonan seks seperti sesuatu yang biasa saja.
Padahal tahukah anda, jika seks adalah merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam rumah tangga. Salah jika menyepelekan hubungan suami istri ini, sebab berapa banyak persoalan kurang akrab dan harmonisnya suami istri justru karena tidak mau dan tidak bisa meng-ekspresikan sensualitas seks terhadap pasangan.

Seperti halnya Ina ( nama disamarkan ), sempat bercerita dari hati ke hati kepada sahabatnya Ani yang sudah dianggapnya saudara sendiri.
Ina curhat bagaimana sudah sekian lama sejak awal pernikahannya ia tidak merasakan suatu hubungan yang hangat, romantis dan memuaskan dan merasa hanya sebagai sarana eksploitasi saja.
Sebagai istri tentu Ina sangat bingung menyikapi permasalahan ini.
Di lain sisi ia sebagai istri tetap harus bisa menjaga kesetiaannya dan berusaha keras untuk tidak mengharapkan keinginan dan kebutuhannya bisa di penuhi oleh pria lain yang bukan suaminya.

Bahkan Ina sempat mencetuskan kekonyolannya kepada Ani, jika seandainya dalam hukum agama ataupun masyarakat memang membolehkan wanita bersuami lebih dari satu, tentunya ia akan cepat mengambil keputusan.
Tentu hal ini hanya sebuah ungkapan Ina sekedar mencurahkan rasa kecewa saja.

Menurut Ina kepada Ani, bahwa suaminya itu menikah dengannya tidak sempat menjalani masa pacaran yang lama, hanya sekitar berpacaran 2 bulan saja, sudah dilamar oleh Mas Antok (nama samaran).
Inapun tidak banyak pertimbangan langsung menerima lamaran mas antok, dengan menilai kedewasaan, kesopanan, dan tidak neko-neko orangnya.

Namun setelah menjadi istri mas Antok, barulah disadari oleh Ina bahwa hal tersebut tidaklah cukup untuk menjadi bahagia bersama suaminya mas Antok, meskipun dari kasat mata terlihat mereka sudah memiliki 2 orang anak hasil pernikahannya.
Kembali menurut Ina, sejak awal perkawinan hingga hari ini mas Antok itu orangnya tidak suka variatif dalam berhubungan intim. Bagi mas Antok bahwasannya seorang istri itu kewajibannya mutlak harus menerima apapun yang diberikan oleh suami. Tidak boleh menuntut ini itu termasuk juga halnya dalam hubungan suami istri.

Sudah sering Ina memberi masukan dan contoh kepada Mas Antok, misalkan cerita temannya yang begitu bahagia bisa merasakan klimaks dan kepuasan dalam berhubungan intim dan bisa saling menyenangkan diatas ranjang untuk menjadi bahan renungan bagi mas Antok.
Bukannya mendapat respon positif tapi malah sebaliknya mas Antok marah dan mengatakan bahwa jadi perempuan jangan keganjengan.
Sungguh kecewanya hati Ina menerima respon negatif ini.

Dari cerita Ina ini, dapat diambil kesimpulan bahwa suaminya belum memahami bahwa memberikan kenikmatan dan kepuasan seks kepada suami istri itu adalah kewajiban, namun jangan dianggap sebagai beban.
seks itu harus di nikmati, enjoy bersama jangan hanya sepihak, jika hanya menurutkan keinginan sepihak (egois) berarti belum memenuhi syarat wajib.
Dan akhirnya tentulah berdampak buruk bagi keharmonisan suami istri.
Suami istri adalah orang yang terdekat yang masing-masing sudah tidak ada rahasia lagi baik dalam maupun luar tubuh. Sehingga sebetulnya adalah satu.
Mulailah berbicara dari hati ke hati, bertanya dengan baik kepada pasangan mengenai apa dan bagaimana baiknya agar pasangan bisa puas dan bahagia.
Jangan marah jika pasangan mengungkapkan hal yang menurutnya tidak di sukainya terhadap anda.
Tapi jadikan itu sebagai bahan evaluasi bersama-sama. ( mara )

baca juga :

Facebook Comments

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button