Peristiwa

Pesawat Air France Harus Mendarat Darurat Usai Mesin Meledak

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

OTTAWA – Sebuah pesawat Air France yang sedang terbang menuju Los Angeles dari Paris terpaksa harus melakukan pendaratan darurat usai salah satu mesinnya mendadak meledak di udara. Pesawat tersebut mendarat di Goose Bay Airport di Labrador, di ujung timur laut Kanada.

Penumpang pesawat kelas dua Airbus A380, pesawat penumpang terbesar di dunia, mengaku mendengar suara keras sekitar lima jam setelah mengangkasa. Pesawat yang baru saja melintasi ujung selatan Greenland, bergetar selama beberapa menit.

Foto dan video yang dibagikan oleh penumpang di media sosial menunjukkan logam dalam kondisi hancur di sekitar interior mesin yang terbakar, penutup putihnya tertiup angin. Satu fragmen, tergantung dari bodi utama mesin, terombang-ambing di angin.

Air France mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mesin tersebut telah mengalami kerusakan serius namun pesawat tersebut mendarat dengan aman. “Pilot dan awak kabin yang terlatih secara rutin menangani insiden serius ini dengan sempurna,” kata pernyataan tersebut seperti disitat dari New York Times, Minggu (1/10/2017).

Perusahaan penerbangan asal Prancis itu tidak menanggapi kemungkinan penyebab apa yang terjadi.

Seorang penumpang, John Birkhead, mengatakan bahwa dia dan istrinya baru saja berdiri untuk melakukan peregangan saat mereka mendengar ledakan tersebut.

“Kami baru saja meregangkan badan dan berbicara, dan tiba-tiba terdengar ledakan besar, dan seluruh pesawat bergetar. Kami beruntung kami tidak jatuh ke tanah,” kata Birkhead (59), yang kembali ke rumahnya di California setelah berlibur dua minggu.

Sarah Eamigh, seorang penumpang lain, mengatakan bahwa ia tertidur saat merasakan perutnya merosot saat pesawat jatuh, lalu kembali bangkit.

Eamigh (37) yang kembali dari perjalanan bisnis, menggambarkan perasaan yang meliputinya, sama sekali tidak sama seperti mengalami turbelensi.

“Tentu saja, kami semua cemas. Kami drop, dan itu jelas membuat seseorang berteriak, dan kami berpegangan pada kursi kami. Kabin tetap relatif tenang,” katanya.

Kira-kira 20 menit setelah gangguan tersebut, kapten, yang dijelaskan oleh Eamigh terdengar terguncang, mengumumkan bahwa sebuah mesin telah meledak.

Facebook Comments

Related Articles

Back to top button