“hai manusia, sebarkanlah perdamaian, berilah makan, dan sambunglah silaturahim” (Muhammad Saw)
“Bii ruh, bii dam, nafdika yaa Al Quds! ”
Dunia tengah mengalami suatu periode yang sangat mencekam, melebihi periode-periode sebelumnya. Ada seorang pemimpin negara totaliter, yang gila dengan urusan pengembangan rudal balistiknya. Ada seorang pemimpin negara yang mengorbankan ribuan rakyatnya agar tetap duduk di kursi kekuasaan. Dan ada juga, pemimpin negara yang gila dalam menebar perasaan chaos ke seluruh belahan bumi ini. Dan pemimpin penebar chaos itu, adalah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan dengan pernyataan sepihak dari Presiden Amerika terhadap penetapan Jerusalem (Al Quds) sebagai ibukota dari Israel. Sebuah pernyataan yang dikumandangkan dengan gestur penuh kemantapan dan teguh. Serta diteken dengan perasaan yang sangat hegemonial. Seolah-olah, statusnya sebagai Presiden dari negara Adidaya itu, adalah jaminan bahwa keputusan tersebut, akan diamini oleh semua kolega, juga semua pihak.
Nyatanya tidak demikian! Kontan saja, muncullah penolakan dari seluruh penjuru dunia. Penolakan itu datang dari Jepang, Uni Eropa, Otoritas Vatikan, PBB, bahkan dari kalangan rakyat Amerika itu sendiri. Jalanan kota Jakarta, Kuala Lumpur, islamabad, Ankara, Dhaka, hingga Dhoha, dibanjiri oleh ribuan demonstran yang mengecam klaim sepihak Amerika atas kota suci bagi umat islam tersebut. Lebih lanjut, pimpinan negara-negara islam yang tergabung dalam OKI (organisasi Konferensi Islam), langsung menggelar KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Luar Biasa di Istanbul, Turki, untuk membahas grandstrategy atas klaim ceroboh dari Presiden Trump tersebut.
Inilah kali pertama, Amerika memiliki seorang Presiden yang tidak memiliki dasar pengetahuan tentang sejarah negara-negara. Atau tidak memiliki sensitivitas mengenai permasalahan timur tengah, terutama konflik Palestina-Israel. Pemindahan kantor kedutaan Amerika di Israel, dari Tel Aviv ke Jerusalem/Al Quds, bukan saja mengabaikan realitas dinamika politik di kawasan Timur Tengah, namun juga mengencingi Hukum Internasional, tepat di muka para petinggi-petinggi PBB yang bermarkas di New York. Resolusi perdamaian dari PBB terhadap Palestina dan Israel, ataupun ketetapan PBB mengenai kota Jerusalem/Al quds sebagai wilayah suci 3 negara (netral) samasekali tidak diindahkan Trump. Sebagai bagian dari warga negara dunia, sekaligus sebagai insan yang memiliki kesadaran berhukum di muka pergaulan global, maka, kami dari ALIANSI BELA AL QUDS (ABA), dengan ini menyatakan sikap:
1. MENGECAM! klaim sepihak tentang Kota suci Jerusalem/Al Quds sebagai ibukota Israel (laknatullah ‘alaih) dari Pemerintahan Amerika yang dipimpin Donald Trump. Kecaman ini akan kami teruskan menjadi sebuah penandatanganan petisi dari semua pihak dan kelompok untuk MEMBOIKOT PRODUK AMERIKA yang beredar di Bumi PALEMBANG DARUSSALAM!
2. MENUNTUT! Pemerintahan Republik Indonesia untuk turut serta menolak, serta mengecam, klaim brutal dari Pemerintahan Amerika tersebut, dan memaksimalkan jejaring diplomatiknya untuk terlibat dalam semua permasalahan yang berkaitan dengan Isu Keislaman, khususnya Isu Palestina. Sehingga, indonesia, sebagai Negara Islam terbesar di Dunia, memiliki kontribusi yang besar bagi tercapainya kesepakatan jalan keluar bagi isu mengenai status Jerusalem/Al Quds ini.
3. MENGHIMBAU! kepada Pemerintahan Indonesia agar meninjau ulang hubungan diplomatik dengan Amerika, dan jika perlu, mengusir para pejabat, dan staf kedutaan besar Amerika di Jakarta dari tanah Indonesia! Sebab, Pemerintah Indonesia harus konsekwen dengan amanat konstitusi kita untuk terus-menerus berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, dan perlawanan terhadap penjajahan. Apa yang dilakukan Pemerintah Amerika hari ini, bukanlah spirit perdamaian, dan bukan juga semangat anti penjajahan.
4. MENGAJAK! Kepada semua warga kota Palembang umumnya, dan ormas, ormawa, serta badan amil zakat sekota palembang, untuk terlibat aktif dalam aksi penggalangan dana ummat bagi Palestina. Serta memiliki kesinambungan keterlibatan saudara/i dalam gelombang aksi dan donasi bagi Al Quds.
Demikianlah pernyataan sikap/tuntutan ini kami buat.
Atas nama Aliansi Bela Al Quds (ABA), kami ucapkan Wassalamualaikum Wr. Wb.
Palembang, 14 Desember 2017
Taufiq Akbar, ST
(Koordinator Aksi)
