Uncategorized

Aktivitas Erupsi Gunung Sinabung Terjadi Lagi

google.com, pub-5445025501323118, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komeringonline.com, Medan – Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa erupsi Gunung Sinabung yang ada di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (27/4) siang. Namun, erupsi gunung merapi itu mengakibatkan lahan pertanian milik masyarakat mengalami kerusakan.

Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan jika Gunung Sinabung, Armen, erupsi gunung merapi itu membentuk kolom semburan abu dengan ketinggian 2.000 meter.

“Erupsi Sinabung ke arah Barat dan Barat Laut. Sebelumnya, gunung ini juga erupsi. Kita masih memantau aktivitas Sinabung,” katanya.

Armen mengharapkan, masyarakat menjauhi zona berbahaya. Upaya antisipasi ini penting untuk menghindari jatuhnya korban jiwa jika Gunung Sinabung kembali erupsi.

“Kita minta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam zona larangan. Lebih baik pemukiman masyarakat segera dikosongkan,” imbaunya.

Seperti yang diketahui, Gunung Sinabung mulai erupsi di Tahun 2010 lalu. Sekitar tahun 2014, gunung merapi itu erupsi dengan menewaskan 11 orang. Kemudian, erupsi merapi ini kembali menewaskan 9 orang.

Kondisi korban tewas mengenaskan. Korban ditemukan tewas dengan kondisi tubuh gosong akibat terbakar. Sampai saat ini, Gunung Sinabung masih berstatus “awas”.

Sementara itu, Pemerintah pusat, daerah dan kabupaten diminta memberikan perhatian terhadap korban bencana erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut).

“Bencana yang berlangsung enam tahun ini diharapkan tidak membuat pemerintah bosan menangani pengungsi,” ujar seorang pengungsi, Elisa Tarigan (42).

Elisa mengatakan, bencana akibat erupsi gunung merapi itu bukan keinginan masyarakat sehingga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dari ancaman erupsi Sinabung itu.

“Oleh karena itu, kami pengungsi di sini mengharapkan, pemerintah serius untuk membantu makanan, minuman, ikan maupun logistik lain buat masyarakat pengungsi,” katanya.

Menurut pengungsi lainnya, Simon Ginting, logistik makanan dan minuman buat pengungsi pascakembalinya erupsi Gunung Sinabung tersebut, masih banyak kekurangan.

“Perhatian pemerintah sangat diharapkan supaya tidak sampai terjadi ancaman kelaparan, utamanya terhadap anak-anak,” imbuhnya.

Sebab, anak-anak korban bencana itu paling rentan diserang penyakit akibat menghirup abu vulkanik. Selain itu, lokasi pengungsian sangat dingin pada malam hari.

Facebook Comments

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button